Khutbah Jum’at Edisi 5 September 2025 "Nabi Muhammad Sang Inspirator"


Khutbah Jum’at Edisi 5 September 2025 "Nabi Muhammad Sang Inspirator"


بِسْمِ اللهِ وَبـِحَمْدِهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفٰى، وَسَلاَمٌ عَلٰى عِبَادِهِ الَّذِيْنَ اصْطَفٰى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.


اَللهُمّ صَلِّ وَسَلّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ, اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ، اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فىِ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.


اَللّٰهُمَّ اَصْلِحْ اُمَّةَ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَفَرِّجْ عَنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَارْحَمْ اُمَّةَ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَانْشُرْ وَاحْفَظْ نـَهْضَةَ الْوَطَنِ فِى الْعَالَمِيْنَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.


Kaum muslimin sidang jamaah jumat yang berbahagia, Rahimakumullah.


Puji dan syukur Alhamdulillah marilah kita sampaikan kehadirat Allah Robbul’izzati, pada kesempatan jumat ini kita kembali dapat melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim yaitu shalat Jumat secara berjamaah di masjid yang kita cintai ini. Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada uswatun hasanah kita yaitu baginda nabi besar Muhammad SAW. Juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya, semoga kita semua yang hadir di masjid ini, kelak di hari kiamat mendapatkan syafaat dari beliau. Aamiin.


Mengawali khutbah singkat pada kesempatan ini, sebagaimana biasa khatib berwasiat kepada diri pribadi saya dan kepada seluruh jamaah, marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa yaitu melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.


Hadirin jamaah kaum muslimin yang berbahagia rahimakumullah


Alhamdulillah hari ini adalah hari yang benar-benar istimewa bagi kita karena bertepatan dengan lahirnya junjungan kita nabi yang agung yaitu nabi besar Muhammad shallallahu alaihi wasallam atau yang biasa dikenal dengan Maulid Nabi. Tentu kita sebagai umatnya patut dan pantas untuk menyambutnya dengan penuh bahagia dan rasa syukur yang sedalam-dalamnya. 


Bila kita melihat kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan perjalanan hidupnya, semuanya mengandung pembelajaran yang sangat berharga bagi seluruh umat manusia. Diantara pembelajaran yang mesti kita ketahui adalah beliau senantiasa merasa bahagia, walaupun keadaannya hampir seluruhnya menderita oleh karena demikian banyak dan besarnya badai ujian yang menerpa dari waktu ke waktu. Semenjak beliau diangkat oleh Allah sebagai nabi dan rasul terakhir, banyak sekali para pembesar Quraisy dan kaumnya memusuhi dan membencinya bahkan beliau dikatakan orang gila dan tukang sihir. Dan puncak penderitaannya ketika beliau hijrah ke berbagai tempat namun tidak ada yang menerima, bahkan diusir secara hina dengan dilempari batu yang melukai sekujur tubuhnya. Akhirnya beliau diterima di Yatsrib yang bertransportasi menjadi kota Madinah sebagai pusat untuk membangun peradaban dunia dan menjadi pemimpin tertinggi mengelola kekuasaan yang adil dan bijaksana sesuai dengan hukum yang bersumber dari Al Qur'anul karim.


Kunci utama beliau merasa selalu bahagia di tengah-tengah beratnya ujian dan cobaan yaitu karena adanya kesabaran yang memenuhi segenap jiwa. Tidak mudah mengeluh dan sedikitpun tidak berputus asa karena yakin Allah Subhanahu Wa Ta'ala pasti akan memberikan solusi dan jalan keluar yang terbaik. Demikianlah Allah sebagai sumber segala kekuatan dan kehebatan menjelaskan dalam Alquran surat Al-Insyirah ayat 5 dan 6, bahwa seberat apapun kesulitan itu pasti ada kemudahan di dalamnya.


فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا


“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah 5-6).


Hadirin jamaah kaum muslimin yang berbahagia rahimakumullah. 


Selanjutnya kunci utama beliau merasa bahagia karena senantiasa salat yang didirikannya, baik itu salat wajib maupun salat sunnah, semuanya terlaksana dengan sangat khusyuk dan sempurna tata caranya sesuai dengan ilmu yang diterima pada saat beliau dipanggil oleh Allah melakukan Isra Mi'raj untuk menerima perintah salat di Sidratul Muntaha. Bagi beliau setelah sabar menghadapi ujian, salat adalah merupakan media dan sarana terbaik dan terefektif untuk dapat melepaskan diri dari segala beban derita apapun bentuknya. Karena inti dari salat tersebut adalah kita berpasrah diri sepasrah-pasrahnya dan mengadukan segala keluh kesah kita kepada Allah sang Maha Pencipta agar segera memberikan pertolongannya. Hal ini tergambar dari semua ucapan dan gerakan dalam salat itu menunjukkan bahwa kita amat sangat membutuhkan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.  Dalam surat Al-Fatihah yang senantiasa dibaca pada semua rakaat salat mengandung permohonan agar Allah selalu menolong kita dan memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus. Juga ketika kita duduk antara dua sujud melantunkan doa-doa khusus yang sangat dahsyat pengaruhnya. 


رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى


Artinya: "Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku"


Hadirin jamaah sholat Jumat yang berbahagia rahimakumullah 


Kemudian selanjutnya kunci Rasulullah senantiasa bahagia dalam kehidupannya yaitu senantiasa bersikap tenang, tabah dan selalu tersenyum dalam menghadapi keadaan apapun baik ketika sedih maupun gembira. Beliau senantiasa bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala walaupun dalam serba kekurangan dan kepahitan, karena pada dasarnya semua itu adalah anugerah yang diberikan kepada kita. Ketika kita bersyukur dalam menerima nikmat Allah, maka syukur itu akan menambah nikmat yang ada. Dan ketika bersyukur dalam menerima kekurangan, kepahitan dan penderitaan, maka semua yang kita anggap derita itu akan mampu kita lewati dan akan mendapatkan hikmah-hikmah tersendiri untuk menambah kualitas kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapinya. Bahkan akan menjadi penggugur dosa bilamana kita bersabar dalam menghadapi penderitaan seperti penyakit parah yang sulit disembuhkan.


Dengan tingginya rasa syukur yang dimiliki oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam menghadapi segala macam keadaan yang ada, maka itu menjadi sumber inspirasi bagi semua umat manusia, karena pada hakekatnya beliau adalah inspirator ulung yang paling banyak menginspirasi umat manusia di jagat raya ini. Hal ini karena ketinggian budi pekerti dan akhlak beliau yang senantiasa ditunjukkan di tengah-tengah gelombang kejahatan umat manusia jahiliyah pada saat itu, sehingga dalam waktu singkat hanya tempo 22 tahun keadaan dapat dirubah menjadi manusia yang beriman, beradab dan berakhlak mulia. Dengan suksesnya Rasulullah merubah perilaku jahiliyah manusia sehingga memberikan pengaruh yang sangat luar biasa dalam merubah peradaban manusia jahilah menuju peradaban yang Islami, cerdas dan berintelektual tinggi. Maka pantaslah seorang ilmuwan non muslim yaitu Michael H. Hart dalam bukunya yang berjudul "100 Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah" menulis bahwa Nabi Muhammad SAW menempati ranking pertama diantara seratus tokoh dunia yang sangat hebat dan populer, subhanallah.


Demikian Khutbah Jumat singkat yang dapat Khatib sampaikan, semoga dapat mensugesti diri kita agar terus menjadikan Rasulullah shallallahu salam sebagai satu-satunya inspirator terbaik dan tatanan kehidupan menjadi lebih maju dengar peradaban tinggi yang Islami.


بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْر الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم.


Khutbah II


اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.


أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلـمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَـهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.


اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلـمُؤْمِنَاتِ وَاْلـمُسْلِمِيْنَ وَاْلـمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلـمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلـمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلـمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلـمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلـمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.


عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلـمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر.


Bekasi, 5 Rabiul Awal 1447 H/5 September 2025 M


Penulis : Marolah Abu Akrom Hp. 087887270732 (Jurnalis media SinarLIMA/Sinar5News.com, guru BK SMP Nahdlatul Wathan Jakarta, guru BK SMP Laboratorium Jakarta dan staf pengajar Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta)

Comments

Popular posts from this blog

Khutbah Jum'at 1 November 2024 "Dua Nikmat Yang Sering Terlupakn"

Khutbah Jum'at Edisi 11 April 2025 "Halal Bihalal Dan Funsinya"

Khutbah Jum’at Edisi 18 Juli 2025 “Menjauhi Sifat Ananiah"