HIKMAH PETANG
*PEMBINAAN IMAM DAN MARBOT SE KABUPATEN BEKASI*
Oleh : Abu Akrom (Direktur RQL dan Pengasuh Ponpes NW Jakarta)

Hari ini Senin, 18 Maret 2019, penulis mengikuti pembinaan imam dan marbot se Kabupaten Bekasi diadakan di gedung Wibawa Mukti kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi yang di hadiri oleh sekitar 500 imam dan marbot se Kabupaten Bekasi.


Hadir dalam acara tersebut Plt Bupati Bekasi Bp. Eka Supria Atmaja dan beberapa nara sumber baik dari praktisi Dewan Kemakmuran Masjid Indonesia maupun dari Kapolres wilayah kabupaten Bekasi.


Diantara pemaparan materi yang disampaikan oleh para nara sumber yang sangat penting untuk diperhatikan adalah :

Pertama, jadikan masjid sebagai pusat kegiatan ibadah dan dakwah. Masjid mestinya berfungsi sebagai pusat kegiatan ibadah seperti shalat berjamaah. Selama ini umat Islam belum benar-benar menjadikan masjid untuk shalat berjamaah. Oleh karena itu mari kita terus mengajak umat Islam agar giat memakmurkan masjid dengan shalat berjamaah.

Kemudian masjid tidak hanya dijadikan sebagai pusat ibadah, juga sebagai pusat pengembangan dakwah diantaranya melalui kegiatan pengajian rutin, seperti pengajian anak-anak, remaja, pemuda dan orang tua. Hal ini bertujuan agar pembinaan keimanan dan akhlakul karimah terus digalakkan, sehingga lingkungan masyarakat menjadi rukun, damai dan penuh berkah.

Kedua, jadikan masjid sebagai tempat lingkungan ramah anak. Anak adalah pelanjut generasi orang tua. Memang yang namanya anak pasti watak keperibadiannya adalah suka bermain. Kita sebagai pengurus masjid mesti bijak menangani anak-anak yang suka bermain di masjid.

Diantara upaya kita adalah melakukan pembinaan dengan cara lemah lembut, jangan dibentak, dikasari apalagi diusir. Syukur-syukur kita dapat menyediakan tempat khusus dimana anak itu dapat mengekspresikan bakat dan hobinya, seperti menyediakan ruang baca, tempat bermain dan lain sebagainya.

Ketiga, Islam adalah agama yang rapi, bersih dan indah. Banyak kita jumpai masjid tidak tertata dengan rapi, bersih dan indah. Seperti karpet, sajadah, kamar mandi/wc terkesan kumuh dan kotor. Ini mestinya menjadi prioritas para pengurus untuk dapat menjaga kerapihan dan kebersihan masjid, sehingga para jamaah senang dan nyaman datang beribadah shalat berjamaah.

Keempat, menjadikan masjid sebagai wadah pemersatu umat. Masjid adalah tempat yang sangat tepat untuk menghimpun umat dalam satu ikatan suci yaitu ikatan aqidah dan ukhuwah. Apabila ikatan aqidah dan ukhuwah ini terus dibina di masjid, maka akan terbina persatuan yang melahirkan kekuatan.

Inilah diantara fungsi utama keberadaan masjid. Apabila dalam suatu lingkungan masyarakat terjadi perpecahan yang berakibat pada hilangnya nilai persatuan, diantara penyebabnya karena masjid tidak dapat digunakan secara optimal untuk mempersatukan umat melalui pembinaan aqidah dan ukhuwah.

Kelima, mencegah akibat buruk dari penggunaan HP (gadget). Diera modern ini semua manusia tidak lepas dari ketergantungan penggunaan HP dimanapun dan kapanpun. Apalagi anak-anak kita, banyak sekali yang menyia-nyiakan waktu dengan HP androidnya dengan bermain game tiada batas. Akibatnya ibadah terbengkalai dan belajarpun menjadi malas dan tidak fokus.

Dengan diarahkan agar selalu aktif ke masjid, maka anak-anak kita akan diminimalisir bahkan akan mencegah akibat negatif dari penggunaan HP yang selama ini banyak merusak anak keturunan kita.

Semoga uraian hikmah petang ini mencerahkan akal dan nurani kita, sehingga kita menjadi insan yang cerdas di muka bumi. Aamiin.

Bekasi, 11 Rajab 1440 H/18 Maret 2019 M

Comments

Popular posts from this blog

Khutbah Jum'at 1 November 2024 "Dua Nikmat Yang Sering Terlupakn"

Khutbah Jum'at Edisi 11 April 2025 "Halal Bihalal Dan Funsinya"

Khutbah Jum’at Edisi 18 Juli 2025 “Menjauhi Sifat Ananiah"