HIKMAH PAGI
*MEMAKNAI HULTAH NW KE 66*
Oleh : Abu Akrom (Pengasuh Ponpes 
NW Jakarta)

Beberapa hari yang lalu tepatnya Jumat, 1 Maret 2019 adalah Hari Ulang Tahun (HULTAH) organisasi Nahdlatul Wathan (NW) yang ke 66. Organisasi ini didirikan oleh salah seorang Pahlawan Nasional dari NTB yaitu Sulthanul Auliya Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada tanggal 1 Maret 1953 M. atau bertepatan dengan tanggal 27 Jumadil Akhir 1372 H.

Kalau kita melihat sejarah organisasi ini didirikan, sungguh memiliki tujuan yang sangat mulia bergerak di tiga bidang utama yaitu; Pendidikan, Sosial dan Dakwah Islamiyah.

Dalam bidang pendidikan meliputi pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal sudah berdiri ribuan sekolah di seluruh Indonesia mulai dari TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK sampai perguruan tinggi. Sedang pendidikan non formal sudah berdiri Majlis ta'lim, TPA, lembaga kursus, pelatihan dan lain sebagainya.

Dalam bidang sosial telah berdiri ratusan panti asuhan yatim piatu di seluruh Indonesia. Juga menyantuni fakir miskin, aktif dalam kegiatan bakti sosial, memberikan beasiswa terhadap anak-anak kurang mampu dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

Dalam bidang dakwah Islamiyah, NW aktif berdakwah membina umat sampai ke pelosok-pelosok terpencil di seluruh Indonesia melalui kegiatan pengajian, diskusi, seminar, bahtsul masail, membaca hizib, membaca tarekat dan lain sebagainya.

Sungguh kita bersyukur dan berbahagia tahun ini kita dapat merayakan hultah NW yang ke 66. Penulis sebagai salah seorang alumni santri Ponpes NW Pancor Lombok Timur NTB tahun 1992, benar-benar bangga dan bersyukur kepada Allah melihat perkembangan NW dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Pada tahun 1992 saya dari Lombok, hijrah ke Jakarta ikut mengabdi dan berjuang mengembangkan NW bersama ayahanda tercinta TGH. Muhammad Suhaidi, SQ atas restu Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sang pendiri NW.

NW Jakarta pada awal mulanya terbentuk melalui pengajian-pengajian kecil dari rumah ke rumah.  Seiring berjalannya waktu dengan kegigihan dan kesabaran ayahanda TGH. Muhammad Suhaidi, SQ dibantu para pejuang yang kebanyakan dari Lombok pada waktu itu, akhirnya mulai dikenal luas oleh masyarakat ibu kota. Lalu berdirilah secara bertahap lembaga-lembaga penting mulai dari TPA, MD, TK, SMP dan SMA. Ternyata Al Mukarram TGH. Muhammad Suhaidi, SQ mengembangkan NW tidak hanya di ibu kota Jakarta, juga dikembangkan di wilayah sekitarnya seperti Bekasi, Muara Gembong dan Bogor.

Berkat karomah pendirinya, sekarang NW sudah tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Karena prinsip NW itu adalah membangkitkan umat untuk bergerak menyebarkan kebaikan demi kemakmuran dan kejayaan bersama.

Inilah keistimewaan organisasi NW. Setiap  hari akan terus bangkit membina, menyadarkan dan menggerakkan potensi umat dalam segala bidang yang ada. Sesuai dengan namanya "Nahdlah" artinya kebangkitan dan "Al Wathan" artinya tanah air. Dari pengertian ini dapat dipahami NW adalah organisasi yang senantiasa aktif berjuang tak kenal lelah menegakkan syiar Islam, membangkitkan dan menggerakkan seluruh potensi umat, membangun negara, membangun bangsa menuju Indonesia yang penuh dengan rahmat, berkah dan ridha dari Allah atau dalam istilah Al Quran "Baldatun thayyibatun warabbun ghafuur:

Dalam hultah NW yang ke 66 ini, ponpes NW Jakarta pada hari Jumat, 1 Maret 2019 yang dihadiri seluruh santri dan siswa dari TK, SD, SMP dan SMA serta seluruh dewan guru/asatidz mengadakan kegiatan yang variatif, mulai dari membaca hizib, taushiyah, peresmian ruang perpustakaan, launching program literasi, pelantikan dokter cilik, serta menampilkan berbagai kreatifitas santri dan siswa seperti hadhrah, marching band dan lain-lain.

Semoga uraian hikmah pagi ini, mencerahkan akal dan nurani kita, sehingga kita menjadi insan yang cerdas di muka bumi.

Jakarta, 24 Jumadil Akhir 1440 H/1 Maret 2019 M

Comments

Popular posts from this blog

Khutbah Jum'at 1 November 2024 "Dua Nikmat Yang Sering Terlupakn"

Khutbah Jum'at Edisi 11 April 2025 "Halal Bihalal Dan Funsinya"

Khutbah Jum’at Edisi 18 Juli 2025 “Menjauhi Sifat Ananiah"