Oleh : Abu Akrom
Budaya maaf-maafan setelah idul fithri sudah memasyarakat di seluruh penjuru Indonesia. Ini patut kita syukuri. Semua berjabat tangan antar keluarga, kerabat, tetangga, sahabat dan teman.
Sungguh moment indah seperti itu teramat indah untuk dilukiskan dengan kata-kata. Hati terasa lega diliputi bahagia, pikiran terang, senyum tulus, muka cerah ceria dan dari mulut terucap untaian kalimat yang indah penuh damai sembari berjabat tangan, "Wahai ibu, wahai bapak, wahai teman, wahai saudara, maafkan kesalahanku selama ini sengaja maupun tidak".
Sngguh hari itu suasana hubungan dalam keluarga dan persaudaraan terjalin demikian sangat erat penuh hangat dilipuiti kasih sayang dan penuh kedamaian. Seandainya suasana idul fithri ini membias dalam kehidupan sehari-hari, alangkah bahagianya hidup didunia. Tidak ada salah paham yang berujung kepada permusuhan. Tidak ada permusuhan yang berujung kepada perkelahian. Tidak ada perkelahian yang berujung kepada peperangan. Tidak ada peperangan yang berujung kepada kematian. Akankah ini terwujud dalam kenyataan? Semua tergantung manusianya. Kalau kita sadar bahwa kita bersaudara antar sesama keturunan dari Nabi Adam, tentu akan menjaga suasana yang sangat baik dan menyenangkan ini hingga ajal menjemput.
Bersama Ayahanda tercinta, Bp. Carmi
Inilah diantara makna idul fithri. 'Id artinya kembali, fithri artinya fithrah (jati diri) yang suci. Jadi idul fithri adalah kembali kepada jati diri manusia yang menginginkan kesucian dari segala noda dosa yang selama ini mengotori hati.
Bayangkan jika hati manusia suci dan bersih dari segala noda dosa, pasti akan selamat dari angkara murka nafsu syahwat yang menghancurkan dunia dan akan selamat dari segala derita nestapa serta akan selamat juga dari adzab neraka di akherat kelak, subhanallah.
Maka dari itu, mari di moment idul fithri ini kita bertekad untuk menjaga, memelihara dan merawat kesucian yang telah kita rajut selama hidup di dunia, agar Allah berkenan mengampuni kita dan kelak memasukkan kita kedalam surga.
Akhirnya, saya peribadi kepada segenap pembaca di media ini mengucapkan, "Selamat merayakan idul fithri 1440 H. Jika dalam berintraksi selama ini ada salah baik dalam ucapan, tulisan maupun perbuatan, saya memohon maaf yang sedalam-dalamnya. Semoga amal ibadah puasa, tilawah dan lainnya diterima oleh Allah Ta'ala". Aamiin.
Cirebon, 1 Syawwal 1440 H/5 Juni 2019 M
Comments
Post a Comment