BULAN SYAWWAL BULAN MENGEVALUASI DIRI
Oleh : Abu Akrom 

Hari ini jumat, 3 Syawwal 1440 Hijriyah merupakan hari istimewa dan penuh bahagia, karena tiga hari yang lalu kita telah berhasil menyelesaikan ibadah puasa sebulan penuh lamanya. Sungguh ini suatu hal yang sangat membahagiakan dan melegakan hati kita, ternyata puasa itu sangat berkesan dan membawa manfaat yang sangat besar bagi peningkatan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT.


Inilah hakekat diwajibkan ibadah puasa yang paling utama dan paling tinggi yaitu tercapainya derajat taqwa disisi Allah SWT, sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah yang sangat populer surat Al Baqarah 183 : 

 يا ايها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون. 

"Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa." 

Salah satu ibadah yang paling tepat, cepat dan terbaik untuk dapat meraih derajat taqwa adalah dengan berpuasa. Itulah sebabnya kewajiban ibadah puasa ini tidak hanya untuk umat nabi Muhammad SAW, juga untuk umat nabi-nabi sebelumnya. Karena dengan ibadah puasa satu-satunya ibadah yang dapat meningkatkan dan menyempurnakan ketaqwaan setiap insan yang beriman di muka bumi ini. 

Dapat kita simpulkan bahwa siapapun yang mengaku beriman dan menginginkan ketaqwaan itu tercapai dengan maksimal, maka berpuasalah selama satu bulan dengan sungguh-sungguh atas dasar iman dan mengharap ridha Allah.


Pada bulan syawwal ini, mari kita mengevaluasi diri, apakah ibadah puasa satu bulan kemarin benar-benar membentuk kita menjadi pribadi yang bertaqwa? Wallahua'lam, hanya Allah yang maha memgetahuinya. Tetapi secara kasat mata indikasinya dapat kita ketahui dan rasakan ditengah-tengah kehidupan. Jika dibulan syawal ini dan dibulan-bulan selanjutnya kita dapat menjaga kontinuitas ibadah kita secara istiqamah, baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah. Juga kita dapat menunjukkan akhlakul karimah kepada sesama dimanapun dan kapanpun. In sya Allah ini adalah indikasi bahwa kita telah memperoleh derajat taqwa disisi Allah 'azza wajalla.


Tidak ada artinya hidup walau berusia 1000 tahun bila derajat ketaqwaan ini tidak kita dapatkan. Inilah yang membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya. Allah tidak memandang sebanyak apa harta benda yang kita miliki. Allah juga tidak memandang setinggi apa pangkat dan gelar yang kita sandang. Allah hanya memandang hati dan amal yang didasari nilai ketaqwaan dalam diri. Allah berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 13: 

 ان اكرمكم عند الله اتقاكم 

"Sesungguhnya yang paling mulia disi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu." 

Ketauhilah bahwa bekal yang paling baik untuk menghadap kepada Allah adalah taqwa, sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah 197: 

وتزودوا فان خير الزاد التقوى 

"Berbekalah kalian, dan sebaik-baik bekal adalah taqwa".

Diantara syarat utama untuk masuk kedalam surga di akhirat kelak adalah orang yang bertaqwa, sebaimana disebutkan dalam surat Az Zumar 73 :

 وسيق الذين اتقوا الى الجنة زمرا

"Dan orang-orang yang bertaqwa diantar kedalam surga secara berombongan".

Berdasarkan ayat tersebut, ternyata orang-orang yang bertaqwa itu benar-benar ditempatkan pada derajat yang sangat mulia dan kelak diakhirat mereka dimasukkan kedalam surga bersama para nabi, para rasul, para wali dan orang-orang shalih. Subhanallah. Ketika mereka tiba dipintu surga, para malaikat menyambut penuh hangat dengan mengucapkan :  

سلام عليكم طبتم فادخلوها خالدين 

"Selamat atas kalian, berbahagialah kalian. Maka masuklah kedalamnya kekal abadi selama-lamanya". ( Az Zumar 39:73) 

Akhirnya marilah kita berdoa, semoga puasa yang telah kita lakukan tahun ini benar-benar mengantarkan kita menjadi insan yang bertaqwa. Aamiin. 

Cirebon, 3 Syawal 1440 H/7 Juni 2019 M

Comments

Popular posts from this blog

Khutbah Jum'at 1 November 2024 "Dua Nikmat Yang Sering Terlupakn"

Khutbah Jum'at Edisi 11 April 2025 "Halal Bihalal Dan Funsinya"

Khutbah Jum’at Edisi 18 Juli 2025 “Menjauhi Sifat Ananiah"