HIKMAH PETANG
*HIDUP MENGGAPAI MARDHATILLAH*
Oleh : Abu Akrom
Semua orang yang beriman tentu ingin mendapatkan mardhatillah. Mardhatillah itu adalah melaksanakan segala sesuatu untuk mendapatkan ridha dari Allah.
Ridha Allah itu maknanya Allah suka, Allah senang, Allah cinta dan menerima semua amal shalih kita selama hidup di dunia. Tentu untuk mendapatkan mardhatillah tidak sesederhana yang kita bayangkan. Membutuhkan suatu upaya yang sungguh-sungguh dan dilakukan secara terus menerus (istiqamah).
Alangkah bersyukurnya diri kita, jika dalam setiap amal shalih yang kita lakukan mendapatkan mardhatillah. Hidup kita pasti tentram, jiwa kita pasti damai dan diliputi suasana bahagia lahir batin. Inilah yang menjadi arah tujuan diwajibkan kita melakukan amal shalih sebagaimana yang diperintahkan dalam surah Al Ashr ayat 3. Dimana dalam ayat tersebut disebutkan salah satu manusia yang selalu beruntung dan tidak pernah merugi ialah orang yang selalu beramal saleh sampai akhir hayatnya. Bahkan di ayat lain disebutkan;
من عمل صالحا من ذكر او انثى وهو مؤمن فلنحيينه حيوة طيبة ولجزينهم اجرهم باحسن ما كانوا يعملون
"Barang siapa yang beramal shalih baik dari kaum laki-laki maupun perempuan dan dia dalam keadaan beriman, maka pasti kami beri kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". (QS. An Nahl 16:97)
Dalam ayat tersebut kita diberikan panduan bagaimana amal shalih yang kita lakukan itu mendapatkan ridha Allah. Hanya satu cara yaitu dasari amal shalih itu dengan iman. Iman itu sikap batin yang tulus yang benar-benar murni karena Allah. Inilah yang mengundang ridha Allah, ketika sesorang beramal shalih benar-benar karena Allah secara otomatis ridha Allah akan diberikan.
Ciri-ciri orang mendapatkan ridha Allah menurut ayat tersebut adalah kehidupannya menjadi lebih baik di dunia ini, rumah tangganya makin membaik, ekonominya makin membaik, kesehatannya makin membaik, karirnya makin membaik dan kelak diakhirat mendapatkan ganjaran pahala lebih baik dari amal yang mereka kerjakan, subhanallah.
Hidup untuk menggapai mardhatillah adalah sebuah pilihan yang sangat tinggi nilainya. Orang yang hidupnya hanya untuk menggapai ridha Allah, pasti berjuang dengan segenap kemampuan untuk selalu melakukan amal terbaik yaitu amal shalih. Sebaliknya orang yang dalam dirinya tidak ada usaha untuk menggapai ridha Allah, pasti tidak akan tertarik untuk beramal shalih. Hal ini tercermin dari sikap kesehariannya. Contoh yang paling nyata, seorang pemalas tidak mungkin berjuang untuk melakukan segala tugas dan tanggung jawab. Karena dalam hatinya tidak ada cahaya iman yang menyemangatinya. Cahaya iman itu adalah penerang untuk selalu tampil menjadi insan yang terbaik dan bermanfaat, karena tujuan akhirnya ridha Allah.
Segala sesuatu ada harganya yang terkandung didalamnya, sehingga sesuatu tersebut sangat penting dan bernilai. Contoh burung perkutut harganya terletak pada suaranya yang indah. Sapi harganya ada pada dagingnya yang gemuk. Manusia harganya ada pada imannya.Tidak ada artinya hidup walaupun sampai berusia 1000 tahun bila tidak ada imannya. Dengan iman kita hidup di dunia dan dengan iman pula kita menghadap kepada Allah untuk menggapai ridha-Nya.
Semoga uraian hikmah petang ini, mencerahkan hati dan akal kita, sehingga kita menjadi insan yang cerdas di muka bumi. Aamiin.
Jakarta, 21 Jumadil Akhir 1440 H/26 Februari 2019 M
Comments
Post a Comment