HIKMAH PAGI
*PEMILU DAMAI 17 APRIL 2019*
Oleh : Abu Akrom (Direktur RQL dan Pengasuh Ponpes NW Jakarta)
Dalam melaksanakan kontestasi pemilu 17 April 2019, semua berharap berlangsung damai. Pemilu ini adalah pesta demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia. Yang namanya pesta mestinya suasananya bergembira dan bahagia. Seluruh rakyat menyambut pesta pemilu tersebut dalam suasana suka cita. Tidak ada satupun rakyat Indonesia yang bersedih hati dan kecewa, semua merasa senang dan bersyukur pesta demokrasi dapat terlaksana setiap lima tahun sekali.
Tentu dalam pemilu tahun ini melahirkan pemimpin yang betul-betul sesuai dengan harapan seluruh rakyat, sehingga Indonesia menjadi negara yang mandiri dan meninggalkan ketergantungan kepada negara lain.
Kenyataannya yang kita alami sekarang ini hampir semua barang adalah inpor. Mulai dari garam, beras, minyak, gula dan lain-lain. Sampai tenaga kasar saja inpor dari luar dan ini jumlahnya sangat banyak. Padahal kita adalah negara kaya, baik sumber daya alamnya maupun sumber daya manusianya.
Siapapun yang terpilih menjadi pemimpin 2019 ini, sudah waktunya menghentikan aegala bentuk inpor dari luar negeri. Seharusnya kita menjadi negara ekspor terbesar di dunia, karena melihat sumber daya alamnya yang berlimpah ruah. Semua ini bisa terlaksana kalau para penguasa dan pemimpin di negeri ini benar-benar melaksanakan amanat pancasila dan undang-undang dasar 1945.
Dalam palsafah pancasila yang kelima disebutkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bagaimana mungkin kita bisa ekspor secara besar-besaran, bila para pemimpin di negeri ini tidak berbuat adil kepada seluruh rakyat Indonesia. Kenyataannya kita lihat keadaan makin susah, barang-barang harganya semakin mahal. BBM telah berapa kali naik harganya tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Listrikpun berapa kali naik biayanya. Harga rupiah terhadap dolar semakin anjlok. Dan hutang luar negri makin membengkak.
Kalau sendainya capres dari petahana 01 Jokowi-Ma'ruf terpilih kembali, hendaknya berani merubah kebijakannya untuk lebih membela dan memperhatikan nasib rakyat. Jangan sampai rakyat makin tercekik oleh tingginya harga-harga kebutuhan pokok sehari-hari. Ingatlah sebagai pemimpin tidak boleh semena-mena terhadap rakyatnya sendiri.
Demikian juga kalau seandainya capres 02 Prabowo-Sandiaga yang terpilih hendaknya mendukung dan melanjutkan hal-hal baik yang telah dikerjakan oleh presiden sebelumnya. Dan harus berani merubah semua kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Karena untuk ini pemimpin diangkat oleh rakyat.
Ingatlah kita sudah merdeka 73 tahun yang lalu. Sudah saatnya Indonesua menjadi negara yang maju dan disegani di mata dunia. Mari kita kawal siapapun yang terpilih menjadi pemimpin 2019 ini. Kalau ada kebijakan yang merugikan rakyat, hendaknya seluruh anggota dewan dan rakyat Indonesia mengoreksi dan memberikan masukan untuk kebaikan seluruh rakyat Indonesia.
Oleh karena itu agar semua keinginan baik tersebut tercapai, diantara upaya kita adalah mengikuti pemilu 17 April 2019 ini dengan damai dan memilih calon pemimpin yang benar-benar kredibel, nasionalis, agamis dan berpihak kepada kepentingan rakyat banyak.
Semoga uraian hikmah ini memberi pencerahan bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga akal dan nurani semakin tercerdaskan. Aamiin.
Bekasi, 12 Jumadil Awal 1440 H/17 Februari 2019 M
Comments
Post a Comment