HIKMAH PAGI
*BERHARGANYA NILAI PERSAUDARAAN*
Oleh : Abu Akrom (Direktur RQL dan Pengasuh Ponpes NW Jakarta)
Sesungguhnya kita adalah berasal dari diri yang satu yaitu keturunan nabi Adam AS (QS. Annisa 4:1). Mestinya dalam kehidupan di dunia, semua umat dapat menjaga hubungan persaudaran yang hakiki hingga ajal menjemput nanti.
Persaudaraan itu sangat penting dan sangat berharga. Saking berharganya, tidak bisa tergantikan oleh harta benda sebanyak apapun.
Persaudaraan itu bersifat saling mengikat yaitu mengikat hati, jiwa, raga dan akal. Sehingga terjadi hubungan yang sangat dekat antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu persaudaraan tidak boleh terputus oleh hal-hal yang bersifat merusak, seperti dengki, egois, mau menang sendiri, dendam, buruk sangka dan segala sifat buruk lainnya.
Alangkah nikmatnya hidup ini, bila hubungan persaudaraan itu terus terjalin sepanjang masa. Akan tercipta suasana yang damai, aman dan bahagia. Tidak ada tauran, perkelahian, pembunuhan dan peperangan. Mungkinkah ini terjadi? Semua kembali kepada diri kita. Allah bekali hidup kita dengan hati dan akal pikiran. Dua alat itu mestinya kita gunakan sebaik-baiknya untuk selalu membangun persaudaraan yang indah. Dalam hati mestinya ada nurani yang memancarkan cahaya ilahi berupa cinta dan belas kasih. Dalam akal mestinya ada pikiran jernih, positif dan mencerdaskan.
Dalam Islam persaudaraan itu mencakup tiga hal yaitu;
Pertama, persaudaraan yang bersifat kemanusiaan (ukhuwah basyariyah). Persaudaraan jenis ini tidak melihat agama, suku dan bangsa. Semua saling menjaga hubungan kemanusiaan, saling membantu, saling menghormati dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.
Kedua, persaudaraan yang bersifat nasionalisme dalam satu negara (ukhuwah wathaniyah). Kita adalah satu bangsa yang diikat dengan semangat ingin selalu bersama-sama menjaga persatuan, kedamaian dan kebersamaaan. Walaupun kita berbeda-beda agama, bahasa, pemikiran, budaya dan suku, tapi kita tetap satu kesatuan dalam bingkai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Apalagi menjelang pemilu, 17 April 2019 ini pasti masing-masing sudah punya pilihan sesuai keyakinan masing-masing. Mari kita saling menghormati, jangan ada yang saling menghina dan merendahkan, itu bisa merusak hubungan persaudaraan diantara kita sesama anak bangsa.
Ketiga, persaudaraan yang bersifat satu aqidah (ukhuwah Islamiyah). Kita sesama muslim adalah bersaudara, maka dilarang saling membenci, membelakangi dan tidak bertegur sapa. Kita rawat persaudaraan islam ini sampai hari kiyamat, karena inilah persaudaraan yang sesungguhnya. Orang-orang Islam akan bertemu di surga nanti, bila selama didunia rukun, bersatu dan tidak berpecah belah. Maka untuk mengikat persaudaraan ini hendaknya dengan tali agama Allah.
Tali agama Allah itu adalah Islam yang ajarannya bersumber dari dua kitab suci yaitu Al Quran dan Hadits. Selama kita berpegang teguh kepada Al Quran dan Hadits, tidak boleh ada yang memisahkan persaudaraan sesama muslim. Terlepas mereka itu miskin atau kaya, rakyat jelata atau pejabat negara, selama mereka itu muslim, mereka adalah saudara kita dari dunia sampai ke surga.
Semoga uraian hikmah pagi ini, mencerahkan akal dan nurani kita sehingga menjadi insan yang cerdas di muka bumi.aamiin.
Bekasi, 15 Jumadil Akhir 1440 H/20 Februari 2019 M
Comments
Post a Comment